Urai Benang yang Kusut Akibat Bangkrut

Kali ini kami akan bahas perihal urai benang yang kusut akibat bangkrut. Kondisi bangkrut seperti benang kusut : ditarik tambah kusut, didiamkan tidak menyelesaikan. Jika Anda bangkrut dalam kondisi bujangan tanpa tanggungan dan tidak melibatkan orang lain, oke-oke saja. Tetapi jika sudah punya anak istri, apalagi bangkrutnya menyeret harta keluarga, orangtua, akan tambah kusut lagi.

Urai Benang yang Kusut Akibat Bangkrut

Urai Benang yang Kusut Akibat Bangkrut

Benang kusut itu bukanlah 1 benang saja, tapi banyak benang yang menjerat satu sama lain. Benang merah, biru, kuning, hijau, oranye yang menggambarkan banyak tuntutan, semuanya minta diprioritaskan. Yang tadinya tidak genting dan juga mungkin tidak penting sekarang menjadi penting dan genting. Jika Anda berusaha menarik semuanya, Anda akan semakin kusut dan kehilangan semuanya.

Lantas apa yang harus dilakukan jika terjadi hal seperti itu ? Pilih salah 1 benang saja dalam satu masa! Jangan berusaha mengurai semuanya! Mungkin benang lainnya akan ‘teriak’ untuk minta diselamatkan saat itu juga. Tetaplah teguh dengan 1 benang saja, hingga terurai. Pertanyaannya, mana benang yang akan dipilih?

Data dan Analisis

Untuk menganalisis permasalahan yang sedang Anda hadapi, caranya dengan membuat gambaran pada beberapa lembar kertas putih. Gambaran tersebut bisa berupa bagan kotak atau lingkarang. Fungsi dari pemindahan masalah di atas kertas, selain untuk memetakan juga untuk mengosongkan pikiran Anda, agar bisa mencerna lainnya.

Misalnya Anda buat bagan seperti di bawah ini untuk mempermudah memetakan permasalahan khususnya hutang. Garis besar dari pemetaan ini adalah untuk memisahkan antara asset yang bisa diuangkan dan hutang yang harus diprioritaskan :

Aset
  • Kas: yang bisa diuangkan dengan segera. Selain uang tunai, juga, tabungan, deposito, emas, termasuk plafon pinjaman di bank yang tersisa.
  • Piutang: hutang pelanggan ke Anda yang belum terbayar. Bisa dipisahkan, yang mudah ditagih dengan yang sukar ditagih.
  • Inventori; stok barang dan bahan, dengan nilai jual cepatnya. Dipisahkan antara stok yang belum terbayar (hutang) dan stok yang sudah lunas.
  • Properti: aset yang sukar terjual, tapi bisa dijadikan agunan. Seperti rumah, ruko, tanah.
  • Lain-lain: seperti mobil, motor, mesin, alat berat.
Hutang
  • Hutang dagang: hutang perusahaan ke supplier. Bisa juga ditandai antara supplier yang kooperatif dan yang tidak kooperatif (menekan saat kesusahan).
  • Bank: cicilan properti, mobil, mesin, pinjaman rekening koran. Termasuk pinjaman ke leasing atau perkreditan.
  • KK dan KTA: kartu kredit dan kredit tanpa agunan adalah pinjaman yang secara hukum lemah.
  • Perorangan: pinjaman ke kerabat dan teman ataupun rentenir. Termasuk juga investor yang menanamkan modalnya di luar pemilik saham.

Setelah Anda petakan maka langkah selanjutnya dalam urai benang yang kusut akibat bangkrut adalah berikut ini :

Kas

Berhematlah dan kontrol pengeluarannya. Jangan membayar tagihan-tagihan karena panik! Bayarlah sesuai prioritas! Semakin lama Anda bisa memegang kas Anda, semakin lama Anda bisa bertahan. Tentu saja ada yang tidak boleh ditunda, yaitu tenaga kerja Anda, terutama tim inti Anda. Andai sangat terpaksa, bayarlah karyawan Anda di angka minimum kebutuhan mereka.

Kalau kebutuhan pokok mereka tidak tercukupi, bagaimana mereka akan bekerja dengan tenang? Jika tidak mampu membayar lagi, lebih baik berhentikan dan Anda alihdayakan. Terpenting : Anggarkan KAS Anda untuk amunisi kulakan! Jika bisnisnya tidak berjalan dengan lancar, bagaimana Anda membayar kewajiban-kewajiban?

Piutang

Tagihlah yang sudah jatuh tempo, tapi dengan cara yang santun. Ingat, saat Anda pun di posisi seperti mereka, tidak enak diintimidasi. Negosiasikan, bayar lebih awal dengan memberikan diskon lebih, jika memang mendesak memerlukan uang.

Inventori

Yang sudah lunas bisa di-push untuk dijual murah, jika mendesak, jual rugi pun lebih bagus daripada terlalu lama disimpan. Yang belum lunas bisa negosiasi untuk retur atau dikembalikan ke supplier agar bisa memotong hutang Anda.

Properti

Bisa minta penambahan plafon bahkan melebihi nilai agunannya, asalkan Anda bisa mempresentasikan prospek bisnis Anda ke depan. Sebaliknya, jika pun masih ada selisih nilai appraisal dan sisa pinjaman, tapi bisnis Anda dinilai tidak berprospek oleh bank, Anda tidak akan mendapat tambahan pinjaman juga.

Lain-lain

Hati-hati dengan mobil, motor ataupun aset yang mudah disita. Sekali Anda terlambat dan tidak bisa membayar, mereka bisa menyitanya. Jika terpaksa, minta saja dipanjangkan waktunya. Misalnya, sisa cicilan 1 tahun, dipanjangkan menjadi 3 tahun. Otomatis menjadi lebih kecil. Atau, jika tidak mengganggu operasional, segeralah dijual.

Demikian info bisnis tentang urai benang yang kusut akibat bangkrut semoga bermanfaat.

Referensi:

Check Also

Mengamankan Dana Usaha dengan Cara Investasi Bisnis

Pembahasan kita sekarang yakni . Sudwikatmono pernah berkata, “Lebih baik saya memiliki 1 persen saham …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *