Apa itu MLM dan bagaimana cara kerjanya? Apakah pelaksanaannya legal? Dan bagaimana cara memilih bisnis multi level marketing yang tepat? Simak artikel model usaha ini hingga selesai.
Pengertian Multi Level Marketing
Pernahkah tiba-tiba teman menghubungi Anda dan mengajak berbisnis? Tapi, bisnis yang ia jelaskan tak seperti bisnis pada umumnya.
Katanya, Anda bisa meraup banyak keuntungan bila mengajak orang lain untuk ikut berbisnis bersama. Mungkin saja Anda sedang diajak untuk menjalankan bisnis multi level marketing atau MLM.
Saat ini MLM adalah jenis usaha pemasaran yang penuh dengan pro dan kontra (kontroversial) di Indonesia. Dan berbagai anggapan negatif bermunculan terkait bisnis MLM, seperti :
- ada yang menganggap bisnis ini sebagai bentuk marketing yang ilegal dan hanya menguntungkan anggota yang berada di level atas;
- tapi, ada juga yang beranggapan bila bisnis ini legal dan sangat menguntungkan.
Lalu apa sebenarnya pemasaran berjenjang / MLM itu? MLM merupakan strategi yang beberapa perusahaan direct sales gunakan. Di strategi ini, perusahaan mendorong distributor / anggota yang sudah ada (misalnya Anda) untuk mencar / merekrut anggota baru.
Nantinya, Anda akan mendapat keuntungan berdasarkan :
- persentase penjualan Anda, dan
- penjualan distributor / anggota yang Anda rekrut.
Orang baru yang Anda rekrut di bisnis multi level marketing disebut sebagai downline. Makin banyak downline yang direkrut, maka keuntungan Anda pun akan semakin besar.
Biasanya, perusahaan yang menerapkan strategi MLM tak punya toko fisik. Jadi, bila mau membeli produk, Anda harus menghubungi distributor yang sudah terikat dengan perusahaan tersebut.
Dalam praktik MLM, perusahaan bisa saja punya ratusan sampai ribuan distributor yang tersebar di seluruh dunia. Tapi, tak semua distributor berhasil meraih keuntungan seperti yang dijanjikan. Hal inilah yang kerap membuat orang ragu untuk menjalankan bisnis MLM.
Apakah MLM Ilegal?
Banyak orang yang menganggap bila bisnis multi level marketing (MLM) adalah strategi yang ilegal. Karena model usaha jenis ini memakai skema piramida. Yang mana Federal Trade Commission dalam laman resminya menyebutkan skema piramida sebagai penipuan.
Dalam skema ini, seseorang akan menjanjikan Anda berbagai hal menarik yang akan Anda dapatkan bila bergabung dengan bisnis mereka. Bahkan, mereka akan menyebutkan bahwa bisnis mereka bisa mengubah hidup Anda.
Padahal, nantinya sebagian besar penghasilan Anda tergantung berapa banyak orang yang berhasil Anda rekrut. Jadi bukan dari berapa produk yang Anda jual.
Skema ini dilakukan untuk terus merekrut downline atau distributor baru. Lalu, uang distributor akan mengalir ke bisnis tersebut.
Jadi, apakah MLM itu ilegal? Jawabannya, tidak dengan catatan :
- Legal jika keuntungan distributor / anggota lebih banyak diperoleh dari hasil penjualan produk (jualan produk).
- Ilegal bila keuntungan lebih berfokus pada perekrutan anggota baru atau disebut skema piramida.
Kelebihan dan Kekurangan MLM
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan bisnis Multi Level Marketing (MLM) :
Kelebihan MLM
Berikut beberapa kelebihan Multi Level Marketing (MLM) :
1. Memberikan kesempatan bagi entrepreneur
Hal ini karena memulai bisnis MLM tak membutuhkan biaya yang besar. Anda dapat membuat produk sendiri dan menjualnya melalui bisnis multi level marketing (MLM) atau memilih distributor. Kemudian mendapatkan uang dari setiap penjualannya.
2. Strategi yang cost effective
Melalui MLM, Anda bisa mendapatkan akses terhadap konsumen yang luas tanpa perlu mengeluarkan uang banyak. Selain itu, karena distributor bergerak secara independen, pengeluaran dari sales juga jadi sangat minim.
3. Jadwal yang fleksibel
Setiap partisipan dalam MLM punya kebebasan untuk memilih jam kerjanya. Anda dapat mengatur jam kerja berdasarkan kenyamanan dari konsumen dan diri sendiri. Sehingga, memungkinkan Anda untuk bekerja kapan saja dan di mana saja.
4. Membantu mengembangkan kemampuan komunikasi
Saat menjalankan bisnis multi level marketing (MLM) mengharuskan Anda untuk bertemu dan berbicara dengan konsumen. Hal ini bisa membantu Anda untuk mengembangkan skill komunikasi.
Tak hanya itu, mengajak orang lain dan berhadapan dengan banyak konsumen juga bisa membantu untuk berkembang secara profesional serta personal.
5. Mentorship
Dalam MLM punya banyak lapisan partisipan, hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan mentorship dari orang yang berada di atas Anda. Mentor tersebut akan membantu dan menuntun Anda untuk dapat membuat profit yang lebih banyak.
Kekurangan MLM
Selain kelebihan, MLM juga memiliki kekurangan. Dan berikut beberapa kekurang Multi Level Marketing :
1. Ancaman penipuan
Tak dapat kita pungkiri bahwa ancaman penipuan selalu ada di bisnis multi level marketing (MLM). Dan ini menghantui banyak orang yang mau terjun di bisnis MLM. Inilah yang menyebabkan banyak orang takut bahkan enggan untuk bergabung ke bisnis MLM.
2. Pendapatan yang rendah
Income dari MLM sangatlah rendah. Terlebih adanya kompetisi / persaingan antar perusahaan MLM, sehingga membuat partisipan sulit untuk mendulang profit.
Selain itu masih ada tantangan lainnya seperti keengganan orang-orang untuk :
- bergabung dengan bisnis MLM, atau
- membeli produk MLM.
3. Growth rate yang lambat
Perusahaan yang bergerak di industri MLM memerlukan banyak waktu untuk mendapatkan profit dan kesuksesan. Karena, mengajak dan meyakinkan orang untuk bergabung tak dapat dilakukan secara cepat. Tak hanya itu, orang yang Anda ajak belum tentu mau bergabung.
4. Penolakan dari masyarakat
Kebanyakan masyarakat sudah punya pandangan negatif terhadap MLM juga jadi salah satu tantangan. Sehingga, Anda harus memberikan penjelasan yang meyakinkan agar mendapatkan kepercayaan orang lain untuk bergabung dengan Anda.
5. Kurangnya bantuan dan pelatihan sales
Meski Anda dapat mentorship, tapi bisnis MLM tak selalu membutuhkan orang yang sudah profesional untuk bergabung. Dan perusahaan juga tak punya kewajiban untuk memberikan pelatihan khusus bagi mereka yang bergabung di bisnis MLM.
Jenis Multi Level Marketing
Berikut ini 3 jenis bisnis multi level marketing (MLM) berdasarkan sumber utama revenue-nya :
1. MLM yang Menjual Produk
Dalam praktik MLM ini, penjualan produk merupakan sumber utama pendapatannya. Baik itu dengan memproduksi produk sendiri atau meminta bantuan pihak ketiga yang lalu dipasang label MLM tersebut.
Contoh produk yang MLM jenis ini jual, seperti :
- vitamin,
- suplemen,
- produk kecantikan,
- dan masih banyak lainnya.
2. MLM yang Menjual Jasa
Praktik jenis MLM ini hampir mirip dengan jenis MLM yang pertama. Bedanya, Anda (sebagai distributor) akan menjual membership untuk pelayanan dari perusahaan MLM tersebut.
Meski begitu, jika ada membership renewal, komisi yang Anda peroleh terbilang kecil. Sehingga di bisnis multi level marketing mengharuskan Anda untuk terus menambah klien / downline baru.
Beberapa contoh jasa yang dijual, seperti :
- membership perusahaan untuk bantuan pelayanan hukum,
- rencana pendidikan online,
- konsultasi keuangan,
- dan sebagainya.
3. MLM yang Menjual Membership
Praktik MLM ini yang sering disebut orang-orang sebagai Skema Piramida (pyramid scheme). Jenis MLM ini hanya berfokus pada perekrutan anggota baru ke dalamnya dan mengesampingkan penjualan produk atau jasa.
Bisnis MLM ini menawarkan komisi / income yang besar untuk associate-nya berdasarkan setiap orang baru yang bergabung jadi anggota.
Cara Kerja MLM
Orang yang mengikuti bisnis multi level marketing (MLM) biasanya direkrut oleh seorang distributor / anggota yang telah berkecimpung di bisnis tersebut. Biasanya, distributor / anggota dan/atau perusahaan mengadakan sebuah acara / event tertentu.
Dalam acara itu, Anda akan diminta untuk menikmati produk perusahaan. Bila tertarik, Anda akan diajak untuk menghadiri rapat seputar MLM tersebut yang berisi tentang penjelasan :
- produk,
- bisnis,
- skema,
- proses,
- dan lainnya.
Perusahaan kemudian akan berusaha meyakinkan Anda untuk bergabung dengan bisnis mereka. Bila setuju, Anda akan diminta untuk menandatangani kontrak dan membeli inventaris.
Inventaris yang dimaksudkan setiap perusahaan bisa saja berbeda. Tapi, umumnya perusahaan akan meminta Anda untuk membeli sebagian produk mereka. Pembelian tersebut dianggap sebagai biaya awal Anda bergabung.
Setelah itu, Anda dapat mulai menjalankan MLM. Dengan cara melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh distributor yang merekrut Anda.
Pertimbangan Memilih Bisnis Multi Level Marketing
Berdasarkan survei yang dilakukan AARP kepada pelaku MLM, didapatkan :
- 47% responden mengaku kehilangan uang,
- 27% responden mengaku bangkrut,
- 25% responden berhasil mendapat keuntungan.
Dari data di atas, Anda dapat melihat bahwa bisnis MLM mendatangkan keuntungan maupun kerugian bagi para pelakunya. Oleh karena itu, bila benar-benar mau menjalankan MLM, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Anda dapat merenungkan beberapa pertanyaan berikut ini sebelum bergabung dan memilih bisnis multi level marketing (MLM) :
1. Apakah Anda mau jadi salesperson?
Bergabung dengan bisnis MLM berarti Anda menjalani profesi sebagai sales. Anda harus menjual produk dan meyakinkan orang lain untuk :
- bergabung,
- berinvestasi, dan
- ikut menjual produk.
Bila tak suka jualan dan meyakinkan orang lain, maka MLM bukanlah strategi / bisnis yang tepat untuk Anda.
2. Apakah Anda punya perencanaan penjualan yang matang?
Sebelum mengikuti MLM, Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda jual disukai banyak orang. Selain itu, Anda perlu memahami bahwa umumnya setiap distributor menjual produk dengan harga yang sama.
Oleh sebab itu, Anda akan bersaing ketat dengan para distributor lainnya. Apakah Anda memiliki sales plan yang dapat menjamin penjualan Anda lancar?
3. Apa tujuan penghasilan Anda?
Banyak pelaku MLM akhirnya justru mengalami kerugian. Bila tujuan penghasilan besar, Anda perlu bekerja lebih keras daripada distributor lainnya.
4. Apakah Anda siap menanggung risiko?
MLM merupakan strategi bisnis yang penuh risiko. Walaupun biaya pendaftaran di bisnis multi level marketing terkesan rendah, tapi Anda akan punya banyak pengeluaran.
Anda perlu mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan :
- promosi,
- pelatihan,
- gathering,
- perjalanan,
- pembelian produk,
- dan lain sebagainya.
Selain itu, tentunya Anda memerlukan banyak waktu untuk mempromosikan bisnis Anda. Bila gagal, usaha Anda selama mengikuti MLM akan sia-sia.
Baca juga : Model Bisnis Subscription Strategi Mempertahankan Pelanggan
Sekian informasi tentang memilih bisnis Multi Level Marketing yang perlu diketahui, kami harap post kali ini membantu kalian. Mohon postingan model bisnis ini kalian share biar semakin banyak yang mendapat manfaat.