Topik kita sekarang ialah entrepreneur harus menjadi pemimpin bukan boss. Panggilan boss itu memang sudah biasa di dalam dunia usaha walaupun mungkin maksudnya untuk menghormati. Namun, sebetulnya panggilan boss itu terkesan ada maunya, ada pamrihnya. Anda diharapkan untuk tidak bangga jadi boss dan juga jangan mau jadi boss. Anda harusnya menjadi seorang entrepreneur leader, entrepreneur yang juga seorang pemimpin.
Entrepreneur Harus menjadi Pemimpin Bukan Boss
Dalam hal ini, John C. Maxwell, yang banyak menyoroti perbedaan antara boss dan pemimpin mengatakan, seorang pemimpin lebih punya itikad baik, lebih bijak, baik dalam sikap dan tingkah lakunya. Pemimpin lebih bisa melatih atau mendidik pengikutnya. Pemimpin juga bisa sebagai teladan bagi pengikutnya. Katakanlah, seorang karyawan yang baru masuk di perusahaannya dan langsung mentoring pada seorang pemimpin menjadi cepat berkembang, karena pemimpin mampu menimbulkan rasa antusiasme pada karyawannya.
Tetapi lain halnya, dengan seorang boss. Boss lebih mirip dengan juragan. Seorang boss itu lebih banyak maunya sendiri, egoismenya tinggi, dan sikap atau tingkah lakunya lebih terkesan menggiring pekerjanya dan kerap menimbulkan rasa takut pada anak buahnya.
Karena sikap itu menyangkut pola rasa dan pola pikir, sehingga pengaruh sikap boss semacam itu, menurut seorang pakar kepribadian, Dale E. Galloway, akan dapat membuat anak buahnya menjadi gelisah, menderita, melukai hati, dan bahkan bisa mendatangkan musuh. Seorang boss juga lebih tergantung pada wewenang, terutama wewenang struktural. Kalau tidak memiliki lagi wewenang, maka pengaruhnya tidak ada. Bahkan orang lain tidak lagi respek pada dia, manakala sudah tidak menjadi boss lagi.
Itulah memang konsekuensinya kalau seseorang lebih menggunakan wewenang struktural. Jadi orang lebih terpengaruh pada boss yang punya wewenang tersebut, dan bukan pada hubungan moral seperti yang lebih baik dilakukan seorang pemimpin. Dan, kerap seorang boss cenderung suka menyalahkan anak buahnya, karena dia memang lebih suka menetapkan kesalahan tanpa menunjukan jalan keluar, dan boss itu tahu bagaimana itu dilakukan.
Tapi lain halnya dengan seorang pemimpin, dia lebih suka memperbaiki kemacetan yang dilakukan bawahannya atau pengikutnya dan bisa menunjukan cara mengatasinya. Boss juga lebih mengatakan “Aku”, sementara pemimpin lebih suka mengatakan “Anda”. Perbedaannya tidak hanya itu.
Boss juga lebih suka mengatakan “Jalan!”, jadi lebih bersikap otoriter. Sangat berbeda dengan cara pemimpin dalam menggerakan karyawannya lebih bersikap egaliter, maka tidak mengherankan lebih cenderung mengatakan “Mari Anda jalan!”.
Menghadapi Persaingan
Oleh karena itulah, dalam mengembangkan bisnis Anda dan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin keras seperti saat sekarang ini, Anda memang dibutuhkan untuk menjadi dan mencari entrepreneur-entrepreneur leader. Keberhasilan bisnis Anda akan lebih sukses karena tindakan dan keputusan strategis yang diambil oleh entrepreneur leader.
Sebab, dalam kepemimpinannya mereka lebih menekankan pada hubungan manusiawi, sehingga orang-orang di bawahnya lebih termotivasi dan lebih mampu menggunakan pemikiran dan wawasan kreatifnya. Sebaliknya, boss tidak mampu menumbuhkan sikap semacam itu. Maka, jadilah entrepreneur leader.
Demikian info bisnis tentang entrepreneur harus menjadi pemimpin bukan boss. Menjadi entrepreneur leader itu lebih baik dari pada jadi boss.
Referensi :
- Cara Gila Jadi Pengusaha, Purdi E. Chandra
- Motivasi Sukses dalam Bisnis
- Peluang Bisnis Jasa Digital