Sekarang kami akan ulas tentang fenomena marketing produk saat ini. Adakah kaitannya antara pengembangan produk baru (new product development) dengan kutipan ‘mulailah dengan yang kanan’? Ternyata ada kaitannya antara pengembangan produk baru dengan kutipan ‘mulailah dengan yang kanan’.
Fenomena Marketing Produk Saat Ini
Menurut Booz, Allen dan Hamilton, proses pengembangan produk baru terdiri atas enam tahap. Dan tahap yang pertama merupakan kinerja pada otak kanan yaitu penghasilan ide (idea generation). Tahap-tahap selanjutnya barulah bertumpu pada otak kiri.
Mulailah dengan yang kanan juga eksis pada pengadopsian inovasi yang lazim dilabel dengan difusi. Terdapat lima jenis adopter, dan adopter yang pertama terdapat pada orang kanan yaitu innovator. Walaupun jumlahnya hanya dua setengah persen, tetapi konsumen tipe ini betul-betul diburu oleh pemasar.
Pasalnya, selain menjadi opinion leader (pemimpin opini), mereka juga berani mencoba sesuatu yang anyar, sehingga memancing early adopter (adopter awal) dan early majority (mayoritas awal) untuk ikut-ikutan mencoba. Setelah itu, barulah Crossing the Chasm dapat dterwujud.
Selain itu, produk-produk pun harus dibungkus dengan kanan supaya dijual lebih mahal, lebih laku, dan lebih berkelanjutan. Tengoklah tiga level produk, seperti core benefit (manfaat inti), tangible product (produk nyata), dan augmented product (nilai tambah produk).
Zaman sekarang, dunia pemasaran sibuk bermain di tangible product dan augmented product. Bukan lagi di core benefit. Rupa-rupanya, kalau dipetakan, core benefit itu bersifat kiri. Tangible product dan augmented product itu bersifat kanan. Makanya, core benefit harus dibungkus dengan tangible product dan augmented product. Tidak terkecuali diferensiasinya.
Bicara soal diferensiasi, tidaklah sah tanpa membahas konten (content) dan konteks (context). Kedua-duanya saling menunjang. Akan tetapi zaman sekarang, dunia pemasaran sibuk mengutik-utik konteks, bukan lagi konten. Karena konten sudah menjadi semacam take for granted (menerima dengan yakin). Dan kalau dipetakan, konten itu bersifat kiri dan konteks itu bersifat kanan. Oleh karenanya, konten mesti dibungkus dengan konteks.
Perbedaan
Relationship between Marketing Phenomena dan Left-Brained & Right-Brained Orientation
Left-Brained Orientation | Right-Brained Orientation | |
Strategic Formulation | Strategy and tactic | Vision and mission |
New Product | Idea screening | Idea generation |
Development | Concept testing | |
Business analysis | ||
Product testing | ||
Test marketing | ||
Inovation Adoption | Early adopter | Innovator |
Early majority | ||
Late majority | ||
Laggard | ||
Product Levels | Core benefit | Tangible product |
Augmented product | ||
Differentiation Strategy | Content | Context |
Branding Strategy | Brand contraction | Brand extension |
Kim’s Strategy | Red ocean | Blue ocean |
Product Quality | Actualy quality | Perceived quality |
Need Hierarchy | Lower levels | Upper levels |
Need Reference | Self-needs | Market needs |
Demikian info bisnis tentang fenomena marketing produk saat ini semoga bermanfaat.
Referensi:
- 13 Wasiat Terlarang, Ippho Santosa
- Manajemen Marketing bagi Pebisnis
- Komunitas Digital Marketing