Kali ini kami akan jelaskan perihal jadi pemimpin atau bawahan itulah pilihan saat ini. Dalam berbisnis hanya dua pilihan bagi Anda yaitu Anda menyerah saja dan jadi bawahan, atau mau terus berusaha untuk menjadi pemimpin. Jika setiap saat Anda selalu menanyakan “Apa hak-hak saya?”, itu artinya Anda termasuk golongan bawahan. Sedangkan, jika Anda lebih suka bertanya “Apa tanggung jawab saya?”, itu berarti termasuk golongan pemimpin. Wajar saja, mestinya memang demikian.
Jadi Pemimpin atau Bawahan Itulah Pilihan Saat Ini
Selain itu, seorang bawahan biasanya orang yang bekerja lebih terdorong oleh emosinya. Sementara, seorang pemimpin, bekerja atau berbisnis lebih karena terdorong oleh karakternya. Dan juga seorang bawahan itu akan merasakan senang, baru kemudian dia melakukan pekerjaan atau tugasnya dengan benar. Itu lain dengan pemimpin.
Pemimpin akan selalu berusaha melakukan segala pekerjaannya dengan benar, kemudian dia akan merasa senang dengan prestasi kerjanya itu. Pendeknya, bawahan itu bekerja atau melaksanakan tugas karena terdorong oleh kesenangan, dan bukan terdorong oleh komitmen seperti biasa yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Perbedaan lain yang cukup menonjol antar keduanya (bawahan dan pemimpin), menurut pakar leadership, Jhon C. Maxwell, yaitu seorang bawahan itu sukanya selalu menunggu momentum, barulah dia mau bergerak. Sikapnya lebih mengendalikan tindakan, dan berhenti ketika masalah timbul. Sementara, kalau Anda sebagai seorang pemimpin, maka Anda akan lebih cenderung menciptakan momentum. Sedang, tindakannya lebih mengendalikan sikapnya, dan seorang pemimpin justru akan meneruskan usahanya ketika masalah timbul.
Memang benar seorang bawahan itu jika membuat keputusan selalu berdasarkan popularitas. Berbeda dengan pemimpin yang setiap membuat keputusan apapun, termasuk dalam bisnisnya, adalah lebih berdasarkan pada prinsip dan bukan pada popularitas. Sehingga, tidak mengherankan kalau seorang pemimpin itu tidak suka bersikap murung dalam menggeluti bisnisnya. Sebaliknya, dia akan selalu mantap menekuni bisnisnya tersebut.
Oleh karena itu, di saat seperti sekarang ini Anda lebih baik menjadi ikan besar di kolam kecil daripada harus menjadi ikan kecil di kolam besar. Artinya, Anda lebih baik menjadi pemimpin, walaupun bisnis Anda kecil dan anak buah Anda sedikit, daripada Anda harus ikut orang lain sekalipun bisnisnya sudah besar.
Kapasitas Seorang Pemimpin
Memang, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Tapi yakin saja, sebab Anda masing-masing memiliki kapasitas kepemimpinan. Jika Anda bekerja pada perusahaan besar sebagai bawahan, tentu Anda tidak bisa berbuat banyak, atau tidak bisa mempengaruhi kebijakan perusahaan. Naiknya karier Anda pun jelas membutuhkan waktu yang lama.
Tapi lain halnya, kalau Anda bekerja pada perusahaan yang masih kecil, maka peluang untuk mengembangkan bisnis lebih besar. Sehingga, karier Anda pun akan cepat berkembang pula. Anda jadi punya andil untuk mengembangkan usaha menjadi besar, dan akhirnya Anda akan lebih cepat jadi pemimpin perusahaan.
Kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak akan membuat Anda berhenti bekerja, kalau Anda punya jiwa kepemimpinan. Tapi sebaliknya, kalau Anda terus menerus menjadi bawahan, akibatnya Anda tidak punya keberanian jadi pemimpin. Anda juga tidak akan memiliki keberanian untuk mencoba punya bisnis sendiri.
Akhirnya sekarang, Anda hanya mempunyai dua pilihan yaitu Anda menyerah saja dan menjadi bawahan atau Anda tetap berusaha untuk menjadi seorang pemimpin.
Demikian info bisnis tentang jadi pemimpin atau bawahan itulah pilihan saat ini semoga bermanfaat.
Referensi :
- Cara Gila Jadi Pengusaha, Purdi E. Chandra
- Motivasi Sukses dalam Bisnis
- Peluang Bisnis Jasa Digital