Cara Menentukan Unique Selling Point (USP) dari Bisnis

Apa yang membedakan bisnis Anda dari bisnis sejenis lainnya? Bisnis akan bisa unggul dalam persaingan bila punya unique selling point (USP) yang akan membuat calon konsumen beli produknya. Jadi, keberadaannya sangat penting.

Unique Selling Point (USP)

Definisi USP

Apa itu Unique Selling Proposition atau Unique Selling Point (USP)? USP atau titik penjualan unik yaitu keunikan yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis sejenis lainnya.

Jadi, USP merupakan salah satu alasan utama kenapa banyak orang yang rela mengluarkan uangnya untuk beli produk Anda. Bukan beli produk dari kompetitor / pesaing Anda.

Karena, bila semua bisnis menawarkan produk yang sama, maka calon konsumen pasti bingung harus pilih produk yang mana. Ujung-ujungnya, mereka pasti beli dari penjual yang memberikan mereka keuntungan lebih. Keuntungan itulah yang dinamakan dengan USP.

Unique Selling Point sangat penting khususnya bagi bisnis online. Mengapa demikian? Karena, pesaing bisnis online itu tidak hanya dari lokal tapi dari seluruh dunia.

Dengan kata lain, calon konsumen bisnis online itu memiliki pilihan produk yang tidak terbatas. Sehingga calon konsumen dapat dengan mudahnya berpaling bila penjual tidak memberikan suatu keunikan yang menguntungkan mereka.

Cara Menentukan USP dari Bisnis Anda

Setelah memahami apa itu Unique Selling Point, berikut 3 cara untuk menentukan USP bisnis Anda. Pilhlah sesuai bisnis yang Anda jalankan.

a. Ketahui Apa yang Sebenarnya Konsumen Inginkan

Cara pertama untuk menentukan Unique Selling Point (USP) yaitu dengan memikirkan baik-baik apa yang konsumen inginkan dari bisnis Anda.

Misalnya, Anda punya bisnis kuliner. Tentu saja, konsumen datang ke tempat Anda bukan hanya sekadar mau menyantap makanan. Karena, banyak restoran yang lainnya pun menawarkan produk yang sama.

Lantas, apa yang membuat mereka memilih restoran Anda? Jawabannya bisa saja dari :

  • harga,
  • kebersihan,
  • rasa makanan,
  • keramahan pelayan,
  • kecepatan pemesanan,
  • dan masih banyak yang lainnya.

Beberapa aspek inilah yang ada di balik alasan utama mereka datang, selain karena memang lapar. Unique Selling Point (USP) inilah yang dapat membedakan Anda dan membuat konsumen beli produk Anda.

Anda bisa tahu apa yang konsumen mau dengan melakukan survey secara langsung kepada mereka. Contohnya meminta para konsumen untuk mengisi form. Isinya mengenai mengapa mereka lebih memilih restoran Anda daripada restoran kompetitor.

Selain itu, Anda pun dapat meminta feedback berupa nilai (1 – 10) atas beberapa aspek utama seperti :

  • harga,
  • pelayanan,
  • dan lainnya.

Setelahnya, Anda dapat fokus pada strategi pemasaran produk sesuai aspek yang konsumen inginkan.

Contoh jika kualitas layanan yang paling konsumen Anda utamakan, maka Anda bisa memakai promosi :

“Dijamin uang kembali 100% bila Anda tidak puas dengan pelayanan kami!”

b. Berikan Kepuasan Batin kepada Konsumen

Terkadang, dalam berbisnis Anda pun dituntut untuk mempelajari sedikit psikologi. Hal ini untuk mengetahui kepuasan batin yang konsumen inginkan dari produk yang Anda jual. Hal ini bisa menjadi strategi Unique Selling Point (USP) yang jitu.

Salah satu contoh Unique Selling Point (USP) terbaik yaitu iPhone. Apa sih kepuasan batin dari konsumen yang diperlukan dari produk ini?

1. Gengsi

Steve Jobs (Founder Apple) sangat terobsesi dengan desain yang sempurna. Hasilnya dapat Anda lihat sendiri saat ini bahwa iPhone itu sangat indah dan sedap dipandang. Semuanya sangat rapi dan presisi.

Keindahan ini dapat dimaksimalkan oleh Steve Jobs yang memang marketing genius, mulai dari :

  • toko resmi di lokasi terkenal dengan desain seperti toko perhiasan mewah,
  • iklan dengan budget yang besar selayaknya film mini,
  • presentasi pengumuman iPhone seperti theater,
  • dan sebagainya.

Semua pemasaran (marketing) di atas Apple lakukan dengan tujuan menciptakan persepsi bahwa iPhone merupakan “barang mahal yang cantik dan wah”. Bukan hanya sekedar smartphone seperti kompetitor lainnya. Inilah Unique Selling Point dari iPhone.

Dampak dari strategi marketing Jobs ini sangat luar biasa. Sehingga orang-orang tidak ragu mengeluarkan banyak uang untuk iPhone. Bahkan mereka sampai rela mengantri sampai belasan jam di emperan tokonya.

Padahal, bila melihat spek yang ditawarkan, seharusnya harga iPhone bisa lebih murah lagi. Tapi, orang-orang tak peduli kalau iPhone itu overpriced. Alasannya simpel yakni mereka tak beli smartphone, melainkan beli gengsi.

2. Eksklusivitas

Jika semua orang punya banyak uang, maka tidak ada yang namanya orang kaya. Begitu pun dengan iPhone. Jika semua orang punya iPhone, maka rasa “wah”-nya pun akan menghilang.

Steve Jobs tahu benar akan hal tersebut dan membuat iPhone jadi barang yang eksklusif. Bagaimana caranya?

a) Membuat iOS Closed Source

Jobs membuat iOS (sistem operasi iPhone) closed source. Artinya, tidak ada yang dapat mengotak-atik iOS selain dari pihak Apple sendiri.

Ini menjamin pengguna iPhone bahwa tidak ada smartphone selain iPhone yang juga memakai iOS di bumi ini. Hal ini berbanding terbalik dengan Android.

b) Membatasi Stok iPhone

Tahukah Anda bahwa Apple sengaja membatasi stok iPhone yang ada di pasaran? Selain membuat harganya melambung lebih tinggi, stok yang terbatas pun memberi kesan eksklusifitas pada orang-orang.

Di mana mereka yang berhasil dapat iPhone itu serasa punya barang ajaib yang tidak ada duanya di dunia ini.

c) Aplikasi yang eksklusif

Beberapa contoh aplikasi eksklusif buatan Apple, di antaranya

  • iCloud,
  • Airdrop,
  • iMessage,
  • FaceTime,
  • dan sebagainya.

Dengan kata lain, Anda tidak akan dapat memakainya dimanapun kecuali pada produk Apple. Ini tentu saja akan menambah rasa eksklusifitas yang iPhone tawarkan.

d) Ekosistem Apple yang sempurna

Semua produk Apple itu saling berkaitan dan baru dapat berfungsi optimal jika dipakai dengan produk Apple lainnya. Ekosistem inilah yang sebetulnya membuat iPhone jadi eksklusif dan memaksa pengguna untuk loyal pada Apple.

Contohnya dapat Anda lihat pada Airpods. Di mana Airpods akan kehilangan banyak fitur bila dipakai di Android.

Anda sudah beli mahal-mahal namun jika tidak dapat berfungsi dengan baik kan sayang, bukan? Dampaknya, orang-orang yang penasaran dengan Airpods terpaksa harus beli iPhone lebih dulu.

Anda pun dapat meniru kecerdikan Apple di atas dan menjadikan kepuasan batin konsumen sebagai Unique Selling Point (USP).

Yang perlu Anda lakukan supaya USP ini sukses yaitu memfokuskan pemasaran pada kepuasan batin yang akan diperoleh konsumen. Jadi bukan pada produk yang Anda jual.

Dengan begitu, calon konsumen akan secara otomatis mengasosiasikan produk Anda dengan kepuasan batin yang akan mereka peroleh. Dampaknya, konsumen akan memiliki persepsi unik dan berbeda kepada produk Anda dibandingkan dengan ratusan kompetitor lainnya.

3. Gaya Hidup Sehat

Semua orang itu pasti ingin sehat. Jadi, Anda bisa memakai strategi promosi yang meyakinkan konsumen bahwa dengan memakai produk Anda, mereka akan bisa lebih sehat.

Dengan begini, konsumen akan merasa jika produk Anda merupakan produk yang lebih sehat dibandingkan dengan produk kompetitor.

4. Menjaga Lingkungan

Tidak hanya puas secara batin, namun konsumen pun bahagia di waktu yang sama. Karena, dengan memakai produk Anda, mereka pun ikut berkontribusi langsung untuk menjaga lingkungan di sekitarnya.

Contohnya :

  • menjalankan program donasi dari tiap produk yang terjual untuk penanaman pohon,
  • pemakaian plastik daur ulang untuk membungkus produk,
  • dan sebagainya.
5. Kebanggaan

Rasa bangga itu ada banyak macamnya. Selain kebanggaan memakai barang mewah seperti iPhone, ada juga rasa bangga karena :

  • produk yang dibeli itu eksklusif atau terbatas,
  • memakai produk dalam negeri,
  • dan lain sebagainya.

Tinggal sesuaikan saja dengan produk yang Anda jual.

c. Tengok USP Kompetitor

Menengok kompetitor / pesaing di sini bukan untuk meniru apa Unique Selling Point mereka. Karena, bila meniru persis USP kompetitor yang sudah terkenal, maka kemungkinan besar Anda akan kalah. Mereka sudah punya banyak konsumen tetap dan sumber daya yang besar.

Menengok USP pesaing / kompetitor di sini itu untuk mencari tahu apa yang kurang dari mereka. Sehingga bisa dijadikan inspirasi untuk membentuk Unique Selling Point (USP) bisnis Anda sendiri. Dengan kata lain, memakai kelemahan kompetitor untuk keuntungan Anda.

Caranya :

Kunjungi Website  / Toko Online Mereka

Dengan begini, Anda bisa tahu bagaimana sistem mereka bekerja secara langsung. Pastikan untuk memperhatikan segala aspek dari website / toko offline pesaing / kompetitor Anda tersebut. Mulai dari :

  • bagaimana proses transaksi mereka,
  • customer service-nya,
  • tampilan website,
  • user experience,
  • performanya,
  • dan lainnya

Setelah itu catat berbagai aspek apa saja yang menurut Anda kurang dari website / toko kompetitor. Semakin banyak semakin bagus.

Lakukan Validasi

Lakukan validasi hasil penemuan anda tadi dengan konsumen kompetitor. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah aspek yang kurang dari kompetitor yang dirasakan oleh mayoritas konsumen mereka.

Ada 2 cara untuk melakukan validasi ini :

  1. Anda bisa melihat review yang ditinggalkan konsumen kompetitor di Google Bisnisku. Kemudian, melihat aspek apa yang paling banyak dikeluhkan oleh para konsumen mereka. Terutama konsumen yang tak meninggalkan review bintang lima.
  2. Dengan bertanya langsung ke konsumen mereka. Cara kedua ini sangat cocok jika kompetitor punya toko offline fisik. Di mana Anda dapat mencegat konsumen di luar tepat setelah mereka melakukan pembelian.

Setelah berhasil mencegat konsumen, Anda dapat bertanya kepada mereka tentang pengalamannya membeli di kompetitor. Supaya tidak mencurigakan, jangan langsung menanyakan aspek terburuk, namun aspek terbaiknya lebih dulu.

Cara kedua ini memang terhitung nekat. Tapi, pebisnis yang sukses yaitu mereka yang nekat dan berani ambil risiko.

Membentuk USP

Langkah terakhir yaitu mulai membentuk Unique Selling Point (USP) dari data yang berhasil Anda kumpulkan. Misalnya, bila kekurangan terbesar kompetitor yakni website mereka yang lambat. Itu artinya website Anda haruslah super cepat.

Atau mungkin mayoritas konsumen kompetitor mengeluh karena tak didukung pembayaran via payment gateway. Sehingga Anda harus gerak cepat supaya metode pembayaran tersebut segera tersedia di website Anda.

Setelah semua langkah di atas dilakukan, jangan lupa untuk memasukkan Unique Selling Point baru ini di setiap strategi marketing Anda selanjutnya. Agar dunia tahu bahwa Anda punya kelebihan unik yang menguntungkan dibandingkan kompetitor.

Dijamin, konsumen yang tidak puas dengan kompetitor perlahan akan memakai produk Anda dengan sendirinya.

Baca juga : Memaksimalkan User Generated Content (UGC) di Bisnis

Unique Selling Point (USP) Itu Penting!

Setelah baca postingan / artikel ini, pasti Anda mulai sadar betapa pentingnya Unique Selling Point (USP) itu. Dalam jangka panjang, USP ini bisa jadi pembeda antara bisnis yang sukses dan bisnis yang gulung tikar.

Karena, bila konsumen punya alasan untuk memilih produk Anda, mereka pasti akan terus kembali. Dan mereka juga akan merekomendasikan produk Anda ke orang lain.

Bandingkan bila produk Anda itu biasa-biasa saja dan tidak ada bedanya. Jangankan membeli, dilirik konsumen juga tidak.

Oleh sebab itu, kami harap Anda menerapkan salah satu cara menentukan Unique Selling Point (USP) dari bisnis di atas. Supaya bisnis Anda dapat bersaing dengan kompetitor. Selain itu, jangan lupa pula untuk menerapkan berbagai kiat bisnis online lainnya.

Check Also

Meningkatkan Customer Experience

Cara Meningkatkan Customer Experience bagi Bisnis

Apa itu pengalaman pelanggan (customer experience)? Bagi yang belum tahu, simak artikel ini hingga selesai. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *